
Virtusa.co.id-Aceh Timur :
Mahalnya harga minyak goreng di pasaran akibat kelangkaan minyak goreng, termasuk kelangkaan pupuk bersubsidi bagi para petani, hal tersebut diduga kuat karena ulah permainan para agen penyalur minyak goreng dan kios pengecer pupuk bersubsidi.
seperti halnya temuan dalam sidak yang dilakukan oleh seorang anggota DPRK Aceh Timur Senin (21/02) didalam kompleks SPBU Tanjong Minje kecamatan Madat Kabupaten Aceh Timur mendapatkan puluhan drumb minyak goreng yang sudah kosong di areal SPBU Perbatasan Aceh Timur dengan Kabupaten Aceh Utara.

selain diduga jadi tempat timbunan minyak goreng, di tempat yang sama juga ditemukan belasan sak pupuk urea dan NPK Phonska subsidi.
sidak yang dilakukan Yahya Boh Kaye sapaan akrab M.Yahya Ys anggota Komisi 4 DPRK Aceh Timur sempat mendapatkan penghadangan dan bersitegang dengan seorang pemuda yang mengaku pemuda desa Tanjong Minje berinisial SF.
Berawal dari laporan masyarakat bahwa di SPBU Tanjong Minjei ada penimbunan minyak goreng, maka saya turun ke lokasi langsung untuk memastikan apakah benar seperti yang disampaikan oleh masyarakat, apalagi beberapa minggu ini minyak goreng harganya sangat mahal dan sempat langka di pasaran, ujar Yahya Boh Kaye.
Selanjutnya kata Yahya Boh Kaye, saat mengecek belasan drumb penampungan minyak goreng yang berada di areal SPBU tiba tiba datang seorang pemuda menghadang.
Saat mengecek drumb yang diduga tempat penampungan minyak goreng curah, tiba tiba datang seorang pemuda yang mengaku warga setempat untuk menghadang dan sempat mengatakan dalam bahasa Aceh “bek jak mita peng bicah inoe” (jangan cari uang recehan di sini), meskipun saya sampaikan bahwa saya perwakilan legislator, terang Yahya Boh Kaye.
Karena ada yang mencoba halangi tugas dewan, politisi Partai Aceh tersebut menghubungi anggota Polres Aceh Timur untuk mengantisipasi hal hal yang tak di inginkan.
Untuk menghindari hal hal yang tak di inginkan karena ada yang menghalangi dan bersitegang saya hubungi pihak Polres Aceh Timur untuk pengamanan, kata Yahya Boh Kaye.
Ia juga mengungkapkan, selain mendapatkan puluhan drumb minyak goreng, di areal SPBU tersebut mendapatkan belasan sak pupuk subsidi jenis poska dan urea.
Dalam sidak tersebut, kita juga mendapatkan belasan sak pupuk subsidi yang diduga juga di timbun di areal SPBU, untuk memastikan siapa pemilik pupuk subsidi tersebut sudah di amankan oleh anggota Polres Aceh Timur.
Yahya Boh Kaye mempertanyakan fungsi SPBU yang berubah menjadi tempat penimbunan minyak goreng dan pupuk subsidi.
Apa boleh SPBU berubah fungsi jadi tempat penimbunan minyak goreng dan pupuk bersubsidi, pihak terkait harus mengevaluasi SPBU tersebut.
Yahya boh kaye juga meminta distributor dan pihak PT.Pupuk Iskandar Muda (PIM) untuk memutuskan SPJB dengan kios pengecer yang nakal, ini membuktikan kios pengecer nakal, karena sudah menjual pupuk bersubsidi di luar RDKK yang sudah ditetapkan. Cetusnya.
Sementara Pemilik SPBU, T.Thamrin yang ditemui media mengatakan, “Minyak goreng tersebut bukan milik saya, tapi milik seorang janda Warga Panton Labu berinisial S, beliau minta bantu untuk tempat pembongkaran di areal SPBU saya, ujar T Thamrin.
Kalo tidak boleh, Mulai hari ini saya tidak mengizinkan lagi, akan saya suruh pindahkan, cetus T Thamrin
Terkait keberadaan belasan pupuk subsidi yang berada di areal SPBU, T Thamrin mengaku itu pun bukan miliknya
“Pupuk itupun bukan juga milik saya, tapi milik adik saya untuk dibawa ke tambak, pungkas T. Thamrin.
Reporter : ZAS