30 November 2023
Spread the love

Virtusa.co.idTakengon,
Menggelegak warga Aceh Tengah menyaksikan rangkaian Pekan Kebudayaan Gayo (PKG) yang kerjasama Dewan Adat Gayo (DAG) dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dalam rangkain Hut kota takengon yang ke 445 tahun.

Rangkaian ekshibisi budaya dan sejarah, pagelaran seni tradisi kebudayaan gayo dan kontemporer, ragam lomba dan atraksi budaya dan seminar nasional adat dan budaya Gayo secara resmi dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs.Shabela Abubakar.

Kegiatan dikemas lewat Pekan Kebudayaan Gayo (PKG) itu berlangsung semarak, ratusan pengunjung turut hadir memeriahkan opening di pelataran Gedung Olah Seni (GOS) Takengon pada malam pembukaan 19 Februari 2022

Turut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin, Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, Ketua Dewan Adat Gayo (DAG) Ir Tagore Abubakar, serta hadir Kapolres Aceh Tengah Akbp Nurrochman Nulhakim S lk, Dandim 0106 takengon Letkol lnf Wadono, juga yang mewakili Bupati Bener Meriah Asisten perekonomian dan pembangunan drh. Sofyan serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Tengah.

Ketua Panitia, Syukur Kobath mengatakan, beragam kegiatan turut dilaksanakan dalam acara itu, mulai dari pameran peninggalan kerajaan Reje Linge di masa lampau, festival tari guel, perlombaan Hymne Gayo. Berlangsung mulai 19-24 Februari 2022.

Kata dia, saat ini status suku Gayo terancam kehilangan identitas. Atas dasar pemikiran itu, pihaknya melalui Dewan Adat Gayo kembali menyegarkan generasi muda atas torehan-torehan kejayan Reje Linge dalam mempertahankan kekuasaan di masa lampau.

“Untuk itu kita selenggarakan seminar nasional, untuk mengetahui lebih detail tentang rekam jejak Gayo di masa lampau, begitupun dengan pameran benda pusaka Reje Linge, supaya kita bisa melihat langsung bagaimana koleksi di masa itu. Mari kita mengenang kekuasaan pada saat itu,” kata Syukur Kobath, Sabtu 19 Februari 2022 malam.

Ia juga mengingatkan generasi muda untuk berpendirian teguh mengenang amanah dari keturunan orang Gayo (Munyang-Datu-red). “Kita ingin mengedukasi generasi penerus, bahwa kejayaan kerajaan Reje Linge sangat berperan dalam peradaban, mulai dari tanah karo hingga Selat Malaka,” pungkasnya.

Ketua Panitia Pekan Kebudayaan Gayo, Syukur Kobath, saat menyampaikan laporan
Lain itu, ia berharap, kedepan generasi muda dapat merubah kebiasaan tradisi lisan menjadi tradisi tulisan, melalui semangat membaca dan menulis, sehingga semua kegiatan-kegiatan atau ilmu yang didapat terdokumentasi dengan baik.

“Kita harus mampu mempertahankan adat dan budaya Gayo yang menjadi identitas, bahasa ibu jangan sampai luntur. Jangan sampai akulturasi budaya luar menggangu peradaban kita,” tutup Ketua Panitia, Syukur Kobath.

Diketahui, pembukaan kegiatan tersebut berlangsung Sabtu malam, turut di meriahkan oleh Saman Pemda Gayo Lues, Tari Sining serta sejumlah artis lokal lainya. Hari ini, panitia menyelenggarakan festival tari guel tingkat SMP dan SMA se Aceh Tengah dan Bener Meriah. Hadiah total Rp50 juta. (***)