
Virtusa.co.id – Aceh Tamiang: Koptu Ismail Koramil 02/Karang Baru Kodim 0117/Atam Babinsa Desa Simpang IV Opak rencana akan Menemui anak yang mengancam orang tuanya untuk memberi solusi.
Rencana pertemuan ini bersifat edukatif untuk memberi pemahaman kepada remaja kelas III SMP itu tentang kondisi keuangan orangtuanya yang selama ini bekerja sebagai penderes kebun kelapa sawit. di Dusun Harum Sari, Desa Seumadam, Kecamatan Kejuruhan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang. Kamis (27-01-2022)
Ismail berharap pertemuan ini bisa membuat sang anak tidak lagi merongrong orangtuanya untuk membeli sepeda motor trail.
“Ini kan persoalan keluarga, kasihan orangtuanya karena sudah berpikiran menjual tanah untuk membeli motor trail,” kata Ismail,
Ismail menegaskan permintaan sang anak tidak dapat didukung karena bertentangan dengan etika dan moral. Apalagi permintaan itu disertai dengan pengancaman yang membuat orangtuanya takut.
Ismail berharap pertemuan nanti bisa menyurutkan niat orang tua anak tersebut menjual ataupun menukar tanah dengan sepeda motor.
“Tidak selayaknya sikap anak seperti itu, jelas tidak bisa dibenarkan, tugas anak seusia dia itu masih sebatas sekolah atau belajar serius,” jelas Ismail.
Sebelumnya Heru Ardyanto (48) warga Aceh Tamiang bersama istrinya mendatangi markas Kodim 0117/Atam meminta bantuan penyelesaian masalah yang sedang menjerat.
Keduanya tiba di Makodim 0117/Atam untuk menemui Koptu Ismail pada Selasa (25/1/2022) kemarin.
Kepada Ismail, pasutri ini mengaku takut dianiaya anak remaja mereka karena belum memenuhi keinginan si anak memiliki sepeda motor trail.
“Anaknya minta dibelikan sepeda motor, jenis trail,” kata Ismail
Hasrat menunggangi motor trail yang tak lagi terbendung membuat si anak yang baru duduk di kelas III SMP mulai menebar ancaman. Bila awalnya hanya mengancam mogok sekolah, remaja putra ini mulai berani menganiaya ayahnya.
“Kalau tidak dibelikan, dia ancam mogok sekolah. Dan kata ayahnya dia pernah mau dibacok parang,” kata Ismail.
Kalut dengan situasi ini, pasutri ini pun sepakat mengorbankan tanah mereka di Seumadam, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang. Lahan seluas 17×30 meter itu pun dilego murah untuk ditukar dengan satu unit motor trail.
Heru sendiri saat ini sudah memiliki sepeda motor bebek. Namun si anak enggan memakai sepmor itu dan tetap ngotot dibelikan trail.
Dalam kesempatan itu Ismail memastikan tidak menyimpan pertinggal fotokopi surat tanah yang akan dijual Heru dan Koptu Ismail sebisa mungkin memberikan solusi agar tanah itu tidak usah di jual. (FAHKRUL RAZI)