
Virtusa.co.id – Aceh Tamiang: Rabu (19/1/22) Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn meresmikan produk olahan daun kelor di Rumah Gizi Gampong Durian, Kecamatan Rantau. Hal ini merupakan bagian dari inovasi yang di lakukan Tim PKK Kampung Durian sebagai upaya mendukung program Pemerintah dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
Terhadap inovasi ini, Bupati Mursil memberikan apresiasi kepada para ibu-ibu yang sudah membantu menurunkan angka stunting.


“Pemerintah sudah memberikan solusi seperti membagikan susu, vitamin dan makanan pendukung. Tapi kalau tidak ada peran ibu-ibu yang membantu bergerak maka semua usaha pemerintah tidak ada pengaruhnya”, terang Mursil.
Hal tersebut diungkap Mursil berdasarkan langkah Wakil Bupati Tengku Insyafuddin yang pernah turun langsung membagikan susu kambing kepada balita yang mengalami stunting.
“Jika pemerintah dan para ibu bergerak selaras, maka optimis kita akan bebas dari stunting”, ucap Mursil dengan yakin.
Mursil juga meminta para ibu untuk meluangkan waktu kepada anak dan memberikan perhatian khusus kepada anak di masa emasnya (golden ages).

Sementara itu, dalam keterangannya, Camat Rantau, Oky Kurnia mengatakan, angka stunting di Kecamatan Rantau mengalami penurunan.
“Terhitung sejak bulan Mei 2021, angka stunting menurun, menjadi 53 orang dari sebelumnya 67 orang. Melalui inovasi daun kelor yang tinggi akan kandungan gizi ini diharapkan bisa terus menurunkan angka stunting”, ungkap Oky.
Ia menambahkan program pemanfaatan daun kelor ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan TP-PKK Kampung Durian melalui Kusibuk (Kelompok Usaha Kreasi Ibu-ibu Kreatif). Mereka mengembangkan budidaya “Pelor Chating” Pemanfaatan daun kelor cegah stunting.
Daun kelor atau memiliki nama lain Moringa oleifera, termasuk dalam jenis tanaman tropis yang banyak digunakan sebagai obat herbal atau obat tradisional. Sekitar 2 gram daun kelor, terdapat setidaknya terdapat 14 kalori dan nutrisi lain berupa karbohidrat, protein, zat besi, kalium, magnesium, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan asam folat. Selain itu, terdapat pula serat, vitamin B, fosfor, tembaga, zink, dan selenium.
Daun kelor banyak digunakan untuk membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Namun, tanaman herbal ini juga ternyata baik untuk menunjang kesehatan tubuh. Mulai dari menjaga tekanan darah hingga membantu mencegah penyakit kanker.
Organisasi Pangan Dunia Food and Agriculture Organization (FAO) sempat memasukkan kelor sebagai Crop of the Month di tahun 2018.
Analis Gizi Dinas Kesehatan Aceh Tamiang, Wan Inda Kumala menjelaskan, inovasi daun kelor tersebut berawal dari hasil penelitian yang menyebutkan besaran kandungan zat besi dan kalsium yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya stunting.
“Daun kelor ternyata kaya zat besi dan kalsium. Zat ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil di 1000 hari keemasan seorang anak. Jadi daun kelor ini diolah dalam berbagai bentuk olahan makanan dan minuman untuk dikonsumsi para balita”, ujar Inda.
Ibnu Aziz, Kepala Dinkes mengajak seluruh masyarakat untuk saling bekerjasama menurunkan angka stunting agar mencapai “Zero Stunting”.(FAHKRUL RAZI)