
Vitusa.co.id -Aceh Tamiang: Untuk menyelamatkan nasib Pegawai Daerah dengan Perjanjian Kerja (PDPK). Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Saman menyatakan siap program pokok-pokok pikiran (Pokir) atau aspirasinya pada APBK 2022 dipotong. Hal tersebut di sampaikan saat di konfirmasi awak media di salah satu warkop Sharing Kuphie pada Jum’at (26/11/2021).
Pada kesempatan tersebut Muhammad Saman mengatakan,” terkait hal tersebut kita sudah berkoordinasi dengan Ketua DPD PKS Aceh Tamiang M Nazir dan kawan-kawan dewan PKS lain juga siap dipotong pokirnya untuk PDPK,” ucap Muhammad Saman mewakili dua anggota dewan PKS.
” Hal tersebut saya sampaikan setelah sehari kemarin para tenaga PDPK Aceh Tamiang ramai-ramai mendatangi gedung dewan melakukan audiensi terkait rencana pengurangan belanja honorarium PDPK sebesar Rp 200 ribu per orang per bulan terhitung mulai Januari-Desember 2022.
Muhammad Saman menjelaskan,” kita sudah bermusyawarah di partai terhadap sikap ini bersama pimpinan partai karena langkah ini kami anggap sebagai solusi untuk membantu teman-teman kita di PDPK,” terang Saman.
“Besaran dana pokir dewan PKS yang akan dipotong untuk PDPK berkisar antara Rp 150-200 juta. Jika sikap ini juga diikuti anggota DPRK Aceh Tamiang yang berjumlah 30 orang maka polemik pemotongan gaji PDPK tahun anggaran 2022 akan terselesaikan.
Saman menambahkan,” anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 6 miliar untuk menalangi gaji PDPK selama setahun akibat terjadi pemotongan Rp 200 ribu per orang,” jelas sama saat di konfirmasi di salah satu warkop.
Di tempat yang berbeda Ketua Forum PDPK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang Bunyamin, S. Sos.I, sangat mengapresiasi sikap dewan PKS bersedia mengorbankan program pokir konstituennya untuk PDPK Aceh Tamiang.
“Kami mengapresiasi serta senang sekali. Begitulah seharusnya dewan yang ada di Aceh Tamiang ini harus bersuara dan memberikan solusi. Dewan harus selalu berfikir untuk masyarakat yang lemah serta memberikan solusi untuk rakyatnya bukan untuk kepentingan mereka sendiri,” jelas Bunyamin. (Eri Beo)